Untuk pertama kali aku berani mengungkapakan sesuatu yang beda pada blogku kali ini.SISI LAIN dalam sebuah keberhasilan dari apa yang namanya KEKELUARGAAN yang katanya didasari dengan rasa IKHLAS yang pada kenyataannya akan terlihat dari sedikit cerita dibawah ini. Bagi yang nanti merasa silahklan marah dan protes siap aku menerima konsekuensinya jika nantinya kalian akan membenci saya. Untuk yang pingin menangis silahkan tapi air mata itu saya rasa tiada akan berguna jika kelak ternyata masih diulangi lagi…
Berawal dari penerimaan, ‘ hore, aku ditempatkan di sebuah tempat yang sesuai’ disisi lain, ‘mengapa aku ditempatkan disini?’ apakah semua akan optimal. Kata temanku, ketika kita bekerja dengan 10 orang jangan kau berharap semua akan melakukan tugasnya dengan sepenuh hati. Karena dari 10 orang itu hanya akan ada orang yang amsih 1 orang yang tidak melakukan apa-apa. 2 orang bekerja dengan kurang dari 50%, 4 orang bekerja dengan tingkat 50%, 2 orang bekerja dengan tingkat 80% dan 1 orang yang bekerja 99%. Lalu bagaimana dengan mereka. SILAHKAN JAWAB SENDIRI!!!
Di tengah perjalanan, kalau dibilang budaya SENTRIS yang sering muncul, bagaimana tidak KATANYA jobdesk saya kan disini jadi ‘aku’ musti melakukannya dengan semaksimal mungkin karena takut diakhir akan dipertanyakan aku kan sudah melakukan tugasku dan diakhir nanti ingin MENTERENG nama ‘gugusannya’ disaat pertanggungjawaban didepan kertua dan anggota semuanya. Jadi musti berhasil, caranya ‘aku’ musti bekerja dengan orang yang benar-benar bisa kuajak kerjasama dan track recordnya paling bagus diantara semuanya. Akan kututup JALAN BAGI YANG LAIN untuk ikut serta membantu. ‘Kami, kan sekelompok HIMPUNAN PENGURUS, bukan HIMPUNAN MAHSISWA, dan ‘aku’ tak mau bekerja dengan orang yang lelet, entar kalau ‘acara aku’ gagal enggak bisa mentereng lagi, terus kalu rugi banyak bagaimana siapa yang mau tombok. Jadi saya langsung tembak aja orang-orang yang akan kuajak kerja bareng. AKHIRNNYA ada sebuah pertanyaan muncul ‘ mas, apa sih tujuan kita selama ini, MAU dibawa kemana, kok yang selama ini kita cuma diajari caranya menjadi EO, kiat tidak tahu apa sih yang kita dapatkan, yang ada akhirnya kami terforsir, dan lama kelamaan kok terasa BERAT dan kami juga bisa merasa JENUH. Tiap kali kegiatan musti kami yang dilibatin’. Kita bekerja tanpa tahu kemana arah tujuan atau esensi dari apa yang kami lakukan selama ini’. Bagaimana mungkin kita merasa nyaman kalau kayak gini. Kami penumpang angkot juga harus tahu kemana angkot ini akan berhenti. Dan kenapa yang diatas cuma bisa ‘diam dan tersenyum’ melihat semua ini. Kami butuh sesuatu yang tersurat. Sampai pada akhirnya akan muncul pertanyaan dihati ‘bertahan’ atau ‘tidak’ sulit untuk mengambil keputusan itu. Karena….. SILAHKAN ISI SENDIRI!!!
Hore acaraku gede dan sukses semua labanya banyak, jadi besok bisa buat makan-makan aja. Ahahaha… ternyata ditempat lain, apa yang terjadi, “ o, iya aku masih punya amanah, tapi kan ini amanah ini cukup kecil, paling entar diakhir juga tidak ditanyakan. Ini kan cukup spele, jadi tak apalah jika tak dikerjakan atau mungkin entar kukerjakan sambil jalan soalnya aku lebih berminat disisni, juga tidak mungkin menolak ajakan dari teman. Kalau acara di komiteku kan cukup kecil jadi nanti bisa dihandle yang lain.” Dan bagaimana akhirnya kegiatan yang kalian tinggalkan, SILAHKAN REVISI SENDIRI!!!”. Kembali kesini, acaraku kan gede maka harus BERHASIL dong, kalau tempat lain mana aku peduli, disisi lain ternyata ada sebuah komite yang keteteran dalam menjalankan tugasnya dan terlihat kayak tiada yang PEDULI, karena katanya yang disana itu kan tugas yang harus kalian lakukan jadi itu derita loe.. saking geramnya ada yang pingin ‘bakar suatu acara’ gara-gara acara itu serasa menyerap benar-benar SDM yang ada dan serasa kurang memperhatikan apa yang menjadi kesulitan mereka. Lalu kemudian apa yang terjadi, SILAHKAN PIKIR SENDIRI!!!
Mungkin saat perjalanan akan masih banyak lagi yang lain, namun tunggu episode itu aku tulis (jika masih mau kulanjutin)…aku memilih memotong disini dan kulanjutin di akhir…
Akhir pertanggungjawaban tiba, wah harus nyiapin semua apa yang telah ‘aku’ kerjakan selama satu tahun. Wah komiteku ternyata paling mentereng dibanding komite yang lain. Ahahaha. Senangnya, tak percuma yang kulakuin selama setahun ini. Ditempat lain, ………………………… SILAHKAN ISI SENDIRI TAKUT SALAH!!! Bagi yang ingin menulis.
MENGAYOMI…itulah yang menjadi tren diakhir kepengurusan selain kata KOMUNIKASI. Tak perlu aku jelasin karena pada tulisan ini aku pingin menjawab sebuah pertanyaan, lihatlha dibawah ini,
Ilustrasinya dimulai begini, berawal dari wah komiteku ternyata sukses dan kami meiliki kas yang cukup banyak jadi enaknya buat apa ya?
Satu Diwariskan aja ke pengurus periode berikutnya aja, kan lumayan buat menambah kas komite selanjutnya. Kita kan HIMPUNAN KOMITE MAHASISWA bukan HIMPUNAN MAHASISWA jadi ngapain mikirin yang lain. Ini juga kan hasil dari kerja ‘komiteku’ jadi ngapain mikirin yang lain, mereka ada kas buat tahun depan ya gak pa-pa toh gak ngaruh, bagi yang gak ada itu esok derita loe, ngapain kami ikut mikirin. (lagi AMNESIA atau hilang ingatan, kalau mereka bekerja selama ini dengan siapa, mengambil SDM darimana, karena duit itu memang …).cuma bisa tersenyum aja, karena menurut saya pribadi ternyata memang komitesentris tetap berlaku dan batasan antara melupakan apa yang tlah diberikan orang lain dan memperjuangkan kemauan EGO KOMITE itu terlalu tipis. Dan dengan ringannya menganggap apa yang menjadi SISA dari kegiatan itu milik komite padahal itu uang rakyat namun karena itu tertutup ya menjadi maklum aja NAMANYA JUGA SEDANG AMNESIA ATAU KHILAF…
Dua buat makan-makan pembubaran aja, itu kan hak kita ngapain diberikan utuh ke pengurus yang diatas. Mereka kan gak kerja apa-apa, toh juga jika ditangan mereka gak tahu pengelolaan selanjutnya gimana jadi ini kan upah atas jerih payah kami selama ini. Itulah ketika IKLHAS ternyata beda tipis dengan pemuasan ego. Ditempat lain, ternyata cukup mencengangkan karena apa, ya,,,, karena ternyata ada komite yang bingung bagaimana perpisahan buat pembubaran, dapat duit darimana. Ternyata ada yang ngerogoh kocek masing-masing. Ada juga yang tidak melakukan perpisahan cukup dengan senyum aja karena apa ya karena acara ditempat sana kan bukan EVENT jadi mana mungkin bisa untung. Yang kami lakukan kan hanya menjalankan tugas dngan semaksimal mungkin dengan membantu yang lain tapi terkadang kami juga lupa apa yang musti dilakukan ditempat kami. Ahaha itulah cermin yang katanya KEKELUARGAAN, jadinya ya begitu ternyata….
Gak sampe disitu aja dilihat dari kacamata lain uang tersebut sebenarnya darimana toh hasilnya, siapa yang menghasilkan to, flashback kebelakang dulu yach, KEPANITIAN itu terbentuk ternyata melibatkan unsur dalam KOMITE LAIN bahkan ada yang ngambil dari NON-PENGURUS, dan dalam perjalanannya ada yang sampe jatuh dari motor, ada yang tombok duit, pulsa, bensin dan lain-lain seperti wah aku sring bolos kuliah ni bagaimana nilaiku entar??? Dari kacamata komite, tenyata ada beberapa AMANAH KECIL yang ditinggalkannya demi mensukseskan acara yang katanya GEDE itu. Namun pada akhir ternyata, uang itu masuk ke komite, terus buat apa??? JAWAB SENDIRI YA!!! Karena emang enak kalau AMNESIA itu…sedikit melupakan apa yang telah dilakukan dan diberikan orang lain ternyata enak bagi sendiri jadi lebih baik kan buat komite saya dan pengelolaannya terserah saya…
Gak mau bilang banyak lagi, cuma ternyata langit memang tak slamanya biru. Bintangpun tak selamanya akan terlihat karena akan selalu ada awan yang menutupi birunya langit ataupun indahnya sang bintang. Ketika awan gelap melukis yang ada bisa tawa riang makhluk pecinta hujan ataupun ketakutan anak kecil sehingga akan sulit untuk menampakkan senyum diwajah, SEDIKIT CERMIN DARI KEKELUARGAAN dan IKHLAS YANG SELAMA INI TERJALIN….
Berawal dari penerimaan, ‘ hore, aku ditempatkan di sebuah tempat yang sesuai’ disisi lain, ‘mengapa aku ditempatkan disini?’ apakah semua akan optimal. Kata temanku, ketika kita bekerja dengan 10 orang jangan kau berharap semua akan melakukan tugasnya dengan sepenuh hati. Karena dari 10 orang itu hanya akan ada orang yang amsih 1 orang yang tidak melakukan apa-apa. 2 orang bekerja dengan kurang dari 50%, 4 orang bekerja dengan tingkat 50%, 2 orang bekerja dengan tingkat 80% dan 1 orang yang bekerja 99%. Lalu bagaimana dengan mereka. SILAHKAN JAWAB SENDIRI!!!
Di tengah perjalanan, kalau dibilang budaya SENTRIS yang sering muncul, bagaimana tidak KATANYA jobdesk saya kan disini jadi ‘aku’ musti melakukannya dengan semaksimal mungkin karena takut diakhir akan dipertanyakan aku kan sudah melakukan tugasku dan diakhir nanti ingin MENTERENG nama ‘gugusannya’ disaat pertanggungjawaban didepan kertua dan anggota semuanya. Jadi musti berhasil, caranya ‘aku’ musti bekerja dengan orang yang benar-benar bisa kuajak kerjasama dan track recordnya paling bagus diantara semuanya. Akan kututup JALAN BAGI YANG LAIN untuk ikut serta membantu. ‘Kami, kan sekelompok HIMPUNAN PENGURUS, bukan HIMPUNAN MAHSISWA, dan ‘aku’ tak mau bekerja dengan orang yang lelet, entar kalau ‘acara aku’ gagal enggak bisa mentereng lagi, terus kalu rugi banyak bagaimana siapa yang mau tombok. Jadi saya langsung tembak aja orang-orang yang akan kuajak kerja bareng. AKHIRNNYA ada sebuah pertanyaan muncul ‘ mas, apa sih tujuan kita selama ini, MAU dibawa kemana, kok yang selama ini kita cuma diajari caranya menjadi EO, kiat tidak tahu apa sih yang kita dapatkan, yang ada akhirnya kami terforsir, dan lama kelamaan kok terasa BERAT dan kami juga bisa merasa JENUH. Tiap kali kegiatan musti kami yang dilibatin’. Kita bekerja tanpa tahu kemana arah tujuan atau esensi dari apa yang kami lakukan selama ini’. Bagaimana mungkin kita merasa nyaman kalau kayak gini. Kami penumpang angkot juga harus tahu kemana angkot ini akan berhenti. Dan kenapa yang diatas cuma bisa ‘diam dan tersenyum’ melihat semua ini. Kami butuh sesuatu yang tersurat. Sampai pada akhirnya akan muncul pertanyaan dihati ‘bertahan’ atau ‘tidak’ sulit untuk mengambil keputusan itu. Karena….. SILAHKAN ISI SENDIRI!!!
Hore acaraku gede dan sukses semua labanya banyak, jadi besok bisa buat makan-makan aja. Ahahaha… ternyata ditempat lain, apa yang terjadi, “ o, iya aku masih punya amanah, tapi kan ini amanah ini cukup kecil, paling entar diakhir juga tidak ditanyakan. Ini kan cukup spele, jadi tak apalah jika tak dikerjakan atau mungkin entar kukerjakan sambil jalan soalnya aku lebih berminat disisni, juga tidak mungkin menolak ajakan dari teman. Kalau acara di komiteku kan cukup kecil jadi nanti bisa dihandle yang lain.” Dan bagaimana akhirnya kegiatan yang kalian tinggalkan, SILAHKAN REVISI SENDIRI!!!”. Kembali kesini, acaraku kan gede maka harus BERHASIL dong, kalau tempat lain mana aku peduli, disisi lain ternyata ada sebuah komite yang keteteran dalam menjalankan tugasnya dan terlihat kayak tiada yang PEDULI, karena katanya yang disana itu kan tugas yang harus kalian lakukan jadi itu derita loe.. saking geramnya ada yang pingin ‘bakar suatu acara’ gara-gara acara itu serasa menyerap benar-benar SDM yang ada dan serasa kurang memperhatikan apa yang menjadi kesulitan mereka. Lalu kemudian apa yang terjadi, SILAHKAN PIKIR SENDIRI!!!
Mungkin saat perjalanan akan masih banyak lagi yang lain, namun tunggu episode itu aku tulis (jika masih mau kulanjutin)…aku memilih memotong disini dan kulanjutin di akhir…
Akhir pertanggungjawaban tiba, wah harus nyiapin semua apa yang telah ‘aku’ kerjakan selama satu tahun. Wah komiteku ternyata paling mentereng dibanding komite yang lain. Ahahaha. Senangnya, tak percuma yang kulakuin selama setahun ini. Ditempat lain, ………………………… SILAHKAN ISI SENDIRI TAKUT SALAH!!! Bagi yang ingin menulis.
MENGAYOMI…itulah yang menjadi tren diakhir kepengurusan selain kata KOMUNIKASI. Tak perlu aku jelasin karena pada tulisan ini aku pingin menjawab sebuah pertanyaan, lihatlha dibawah ini,
Ilustrasinya dimulai begini, berawal dari wah komiteku ternyata sukses dan kami meiliki kas yang cukup banyak jadi enaknya buat apa ya?
Satu Diwariskan aja ke pengurus periode berikutnya aja, kan lumayan buat menambah kas komite selanjutnya. Kita kan HIMPUNAN KOMITE MAHASISWA bukan HIMPUNAN MAHASISWA jadi ngapain mikirin yang lain. Ini juga kan hasil dari kerja ‘komiteku’ jadi ngapain mikirin yang lain, mereka ada kas buat tahun depan ya gak pa-pa toh gak ngaruh, bagi yang gak ada itu esok derita loe, ngapain kami ikut mikirin. (lagi AMNESIA atau hilang ingatan, kalau mereka bekerja selama ini dengan siapa, mengambil SDM darimana, karena duit itu memang …).cuma bisa tersenyum aja, karena menurut saya pribadi ternyata memang komitesentris tetap berlaku dan batasan antara melupakan apa yang tlah diberikan orang lain dan memperjuangkan kemauan EGO KOMITE itu terlalu tipis. Dan dengan ringannya menganggap apa yang menjadi SISA dari kegiatan itu milik komite padahal itu uang rakyat namun karena itu tertutup ya menjadi maklum aja NAMANYA JUGA SEDANG AMNESIA ATAU KHILAF…
Dua buat makan-makan pembubaran aja, itu kan hak kita ngapain diberikan utuh ke pengurus yang diatas. Mereka kan gak kerja apa-apa, toh juga jika ditangan mereka gak tahu pengelolaan selanjutnya gimana jadi ini kan upah atas jerih payah kami selama ini. Itulah ketika IKLHAS ternyata beda tipis dengan pemuasan ego. Ditempat lain, ternyata cukup mencengangkan karena apa, ya,,,, karena ternyata ada komite yang bingung bagaimana perpisahan buat pembubaran, dapat duit darimana. Ternyata ada yang ngerogoh kocek masing-masing. Ada juga yang tidak melakukan perpisahan cukup dengan senyum aja karena apa ya karena acara ditempat sana kan bukan EVENT jadi mana mungkin bisa untung. Yang kami lakukan kan hanya menjalankan tugas dngan semaksimal mungkin dengan membantu yang lain tapi terkadang kami juga lupa apa yang musti dilakukan ditempat kami. Ahaha itulah cermin yang katanya KEKELUARGAAN, jadinya ya begitu ternyata….
Gak sampe disitu aja dilihat dari kacamata lain uang tersebut sebenarnya darimana toh hasilnya, siapa yang menghasilkan to, flashback kebelakang dulu yach, KEPANITIAN itu terbentuk ternyata melibatkan unsur dalam KOMITE LAIN bahkan ada yang ngambil dari NON-PENGURUS, dan dalam perjalanannya ada yang sampe jatuh dari motor, ada yang tombok duit, pulsa, bensin dan lain-lain seperti wah aku sring bolos kuliah ni bagaimana nilaiku entar??? Dari kacamata komite, tenyata ada beberapa AMANAH KECIL yang ditinggalkannya demi mensukseskan acara yang katanya GEDE itu. Namun pada akhir ternyata, uang itu masuk ke komite, terus buat apa??? JAWAB SENDIRI YA!!! Karena emang enak kalau AMNESIA itu…sedikit melupakan apa yang telah dilakukan dan diberikan orang lain ternyata enak bagi sendiri jadi lebih baik kan buat komite saya dan pengelolaannya terserah saya…
Gak mau bilang banyak lagi, cuma ternyata langit memang tak slamanya biru. Bintangpun tak selamanya akan terlihat karena akan selalu ada awan yang menutupi birunya langit ataupun indahnya sang bintang. Ketika awan gelap melukis yang ada bisa tawa riang makhluk pecinta hujan ataupun ketakutan anak kecil sehingga akan sulit untuk menampakkan senyum diwajah, SEDIKIT CERMIN DARI KEKELUARGAAN dan IKHLAS YANG SELAMA INI TERJALIN….
-maaf-