13/03/09

Secerah langit langit biru sehitam langit malam

Awal pertemuan antara dua awan yang tak sengaja dipertemukan oleh angin, begitui indah. Semula kedua awan tersebut berwarna hitam seakan ingin mengeluarkan air hujan. Namun akhirnya angin yang menemukan mereka menyapu bersih semua air yang akan diturunkan. Seakan tidak peduli apa yang akan terjadi esok nanti awan yang satu katakanlah namanya tetap awan, menikmati rasa yang ada ketika bertemu dengan mega. Awan tidak peduli dengan yang ada pada perasaan mega, sehingga terkesan awan dan mega mempunyai rasa yang sama.
Lambat hari awan mulai berani bercengkerama dengan mega. Mereka saling meyakini apa yang ada di perasaan mereka tanpa peduli yang akan terjadi terus saja mereka menikmati apa yang ada dihadapan mereka. Cengkerama itu menghasilkan pemandangan indah dilangit biru, secerah langit biru seelok mega dan awan yang tak lelah untuk bercengkerama. Pada saat itu langit sangat elok, dipadukan dengan 2 awan yang tak sengaja dipertemukan oleh angin. “mega jika ada angin membawamu pergi untuk bertemu dengan awan lain yang lebih indah apa yang akan kamu lakukan” kata-kata yang sering terucap oleh awan. Mega hanya menjawab saat ini memang kamu bukan yang pertama tapi semoga kamu bisa menjadi yang terakhir dan terindah, biarkan waktu yang menjawab. Kata yang membuat ragu awan karena dalam pancaran mata mega tersimpan maksud lain.
33 hari berselang tiba-tiba sang surya memanggil air dari laut biru, langit yang semula cerah tiba-tiba menjadi gelap. Apa yang ditakutkan awan terjadi juga, angin membawa mega pergi entah kemana rasanya sulit untuk mengejar. Namun dalam hati awan masih yakin esok akan dipertemukan oleh angin. Pada kelihatannya itu sudah tidak mungkin lagi karena mega pergi karena keinginannya sendiri untuk menemukan awan sejati yang dia inginkan. Mega cuma bilang wahai awan carilah mega lain yang dapat lebih menghiburmu karena aku sudah rindu sama tempatku yang dulu. Surya lebih melarangku dekat denganmu makanya dia memanggil air laut biru dan menyuruh angin untuk menghempaskanku kembali ketempat asal.
Langit yang semula cerah akhirnya menjadi gelap sehitam langit malam yang tak berbintang. Awalnya awan bisa menerima semua karena masih ada awan-awan yang selalu ada bersama menguntai indahnya langit malam. Tapi setelah 2 bulan lebih ia menemukan kebenaran yang baru, ternyata........................ akhirnya awan yang ditemani langit hitam mulai mengguyurkan hujan. ‘Secerah langit biru sehitam langit malam’ akankah ada bintang yang hadir menghias kelamnya dan akankah ada petir yang menemani hujan menambah ramai nan indahnya hujan di sore itu. Namun awan harus tetap ada untuk selalu menghias langit biru dan biar bintang yang menggantinya di waktu malam, sehingga sehitam langit malam dapat diterangi bintang yang elok sinarnya. Awan hitam juga berguna untuk mengeluarkan air yang akan digunakan untuk menghias semesta

1 komentar:

Anonim mengatakan...

waahh keren banget tulisan secerah langit-langitnya.
Alfamart Official partner Alfamart Official Partner Merchandise Fifa Piala Dunia Brazil 2014
Hotel Jakarta hotel murah di jakarta
Unit Link Terbaik Unit Link Terbaik di Indonesia Commonwealth Life Investra Link